Tulungagung, pgri-tulungagung.or.id – Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Ini yang dikatakan Sumarno, S.Pd., ketua baru PGRI Cabang Ngunut masa bakti 2020-2025 pada konferensi cabang (konfercab) dan pengukuhan pengurus baru yang digelar di aula SD Negeri 1 Ngunut, Senin (7/5/2021) lalu. Kegiatan bertema, “Mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi dan perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan abad 21” itu seakan menegaskan kembali arah perjuangan yang harus diambil PGRI ke depan.

Sumarno berharap ia dapat menunaikan amanah organisasi dengan baik. Dalam kesempatan itu, Sumarno juga menyampaikan pengurus baru banyak dari kalangan muda. Susunan kepengurusannya juga merata mulai guru TK, SD/MI, dan SMP, dan SMA. Tak hanya kalangan guru, juga pengawas dan kepala sekolah se-kecamatan Ngunut.

Sumarno menegaskan PGRI Cabang Ngunut berupaya mengoptimalkan kompetensi guru dengan mengikutsertakan mereka dalam pelatihan pengelolaan pembelajaran berbasis digital, diantaranya bimtek GWE yang diadakan PGRI Kabupaten Tulungagung. Setelahnya, alumni pelatihan GWE tersebut mengimbaskan pada guru lainnya di kecamatan Ngunut.

Hal mencengangkan terjadi di konfercab PGRI Kecamatan Ngunut ini. Berdasarkan laporan ketua PGRI lama, H. Tri Widarto, M. Pd., terungkap saldo keuangan PGRI cabang Ngunut lebih dari 70 juta. Jumlah ini berasal dari iuran setiap pencairan TPP sebesar seratus ribu. Dalam kesempatan itu, Tri Widarto, juga berharap PGRI memperjuangkan nasib GTT agar terekrut PPPK.

Menanggapi itu, Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Muhadi, M.Pd., menyampaikan PGRI Tulungagung sedari awal konsen memperjuangkan GTT agar banyak terekrut PPPK. Untuk itu, PGRI Kabupaten Tulungagung melakukan audiensi dengan pihak terkait agar kuota GTT diperbanyak. PGRI juga mengajukan tambahan nilai bagi guru berusia di atas 35 mendapatkan nilai 25 dan yang sudah sertifikasi 100.

Di kesempatan itu, Muhadi juga menyampaikan hasil sumbangan bencana dari anggota PGRI kabupaten Tulungagung terkumpul 94 juta. Dana tersebut akan diserahkan ke lembaga PGRI yang terdampak bencana tanpa dikurangi dana operasional sepeser pun. Mengakhiri sambutannya, Muhadi meneriakkan semboyan,”jangan mencari hidup di PGRI, tapi hidupilah PGRI”. (sdm)


Pewarta: Sadiyatul Munawaroh
Editor: Wahyudin

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *