Tulungagung, pgri-tulungagung.or.id — PGRI Kabupaten Tulungagung menggelar sosialisasi kurikulum merdeka belajar di gedung guru, Sabtu (19/3/2022). Sebanyak 57 peserta terdiri dari ketua cabang PGRI, ketua K3S, dan pengawas SD hadir dalam kegiatan ini.

Muhadi, M.Pd., ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, dalam sambutannya mengatakan sosialisasi kurikulum merdeka ini sebagai tidak lanjut dari kegiatan sejenis yang digelar secara daring oleh Dindikpora Kabupaten Tulungagung dua hari sebelumnya.

“Karena, masih banyak yang bertanya-tanya dan bingung, kami memfasilitasi kegiatan ini agar peserta lebih bisa memahami kurikulum ini dengan lebih baik,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Heri Purnomo, S.Pd., Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, menyampaikan dalam sambutannya, pelaksanaan kurikulum merdeka belajar nanti dilakukan secara bertahap dimulai dari SD Kelas 1 dan 4.

Sementara itu, Adin Nur Ariantok, M.Pd., instruktur nasional sekolah penggerak sekaligus narasumber, memaparkan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi meniscayakan perubahan kurikulum. Menurut Adin, jika perkembangan zaman tak diikuti perubahan kurikulum akan menimbulkan banyak masalah.

Masih menurut Adin, dalam kurikulum merdeka, esensi belajar menjadi fokus pendidikan karena masing-masing anak memiliki bakat dan minat sendiri yang akan membentuk karakter mereka.  Pengembangan karakter inilah yang menjadi tujuan dari kurikulum ini. Sehingga setiap anak tidak dipaksa untuk mempelajari sesuatu hal yang tak menarik minatnya.

Adin menambahkan keunggulan kurikulum merdeka diantaranya  lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

Selain itu, kurikulum ini dipandang lebih relevan dan interaktif karena pembelajaran dilakukan melalui penugasan proyek yang akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual dan kekinian. (Dien).


Pewarta: Dien Siboyta
Editor: Wahyudin

By admin