Oleh: Sulastri, S.Pd.
Guru SMKN 2 Tulungagung

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan seringkali membuat siswa jenuh. Siswa memiliki minat belajar yang rendah, tidak terlalu antusias. Mereka beranggapan pelajaran normatif adaptif hanya sebagai pelengkap saja. Apalagi urusan menulis dan membuat teks, bagi siswa SMK, hal tersebut bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk dipelajari. Sebagian besar siswa berasumsi bahwa belajar tentang beragam teks dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang hambar, tidak menarik, kurang menantang. Siswa mengikuti pembelajaran sekadarnya saja, asal ikut, dan asal hadir. Hal tersebut berlaku pula untuk pembelajaran Teks Prosedur di kelas XI semester gasal.

Di sisi lain, siswa menyukai aktivitas yang berhubungan dengan ponsel. Gawai satu itu tidak pernah berpisah dari mereka. Siswa menyukai beragam aktivitas yang bisa dilakukan dengan ponsel. Salah satunya adalah bermain media sosial. Jenis media sosial yang saat ini banyak digemari siswa SMK adalah Instagram. Instagram dengan beragam fiturnya telah menyita sebagian besar waktu mereka. Mengalihkan mereka dari pembelajaran di kelas dan bahkan dunia nyata.

Saat pandemi Covid-19 mengharuskan siswa belajar dari rumah, guru dan sekolah menyelenggarakan pembelajaran dengan moda Learning Management System (LMS). Di dalam LMS tersebut tersaji menu materi, diskusi, penugasan, dan evaluasi. Seiring berjalannya waktu, siswa menjadi jenuh ketika semua mata pelajaran mengharuskan mereka berurusan dengan LMS. Mereka beranggapan akivitas tersebut monoton, hingga menyebabkan kejenuhan yang tinggi. Akibat fatalnya adalah mereka tak acuh dengan semua tugas terkait LMS yang sebenarnya merupakan kewajiban mereka.

Pada sisi orang tua, ketika anak mereka belajar dari rumah, ponsel dan laptop adalah sebuah keniscayaan. Orang tua siswa pun mendapati fakta bahwa setiap hari anak mereka harus berhubungan dengan gawai. Tak ayal kekhawatiran akan efek negatifnya pun menghantui mereka. Orang tua tidak bisa melarang siswa berinteraksi dengan gawai, kesulitan pula kalau setiap saat harus memantau pemakaian ponsel anak-anaknya.

Sebagai pengajar bahasa Indonesia di SMK Negeri 2 Tulungagung, saya telah lama merasakan fenomena ini. Akhirnya, berangkat dari beragam fakta di atas, saya mencoba memadukan Canva dan Instagram untuk pembelajaran Teks Prosedur. Saya berharap bisa meningkatkan minat belajar siswa melalui cara menyalurkan kegemaran bermedia sosial siswa dengan menjadikan Instagram sebagai media pembelajaran. Dengan perpaduan materi dari Canva, diharapkan akan bisa mengatasi kejenuhan siswa dengan model penugasan yang monoton, karena model ini berbeda. Sekaligus akan membuat orang tua siswa tenang, mengubah mindset orang tua siswa, menjadikan mereka optimis bahwa media sosial bisa bermanfaat untuk pembelajaran.

Bagaimana tahapan-tahapannya? Berikut ini model pembelajaran yang akan saya lakukan. Yang pertama siswa diberi link (tautan) materi untuk dipelajari. Tautan berisi modul ringkas dari Canva dan video singkat (Reels Instagram). Tautan diberikan beberapa hari sebelum pembelajran tatap maya. Berikutnya pembelajaran tatap maya (dengan G-Meet) untuk diskusi terkait materi yang sudah diberikan sebelumnya. Langkah berikutnya siswa menyampaikan kesulitan, guru memberikan solusi. Bagian terakhir, siswa diberikan proyek mengunggah tugas dengan memanfaatkan fitur Reels di Instagram, diwajibkan pula menandai akun Instagram guru. Pada pertemuan tatap maya berikutnya, guru menampilkan hasil tugas terbaik, melakukan refleksi,memberikan penguatan dan umpan balik.

Penilaian hasil pembelajaran dilakukan dengan cara melihat Reels Instagram yang diunggah siswa dan menganalisisnya dari unsur: a. Konten (isi), meliputi kesesuaian struktur, ketepatan penggunaan tata bahasa; b. Orisinalitas ide; c. Estetika (unsur keindahan) perpaduan antara gambar, suara, tulisan; d. Respons, komentar dari netizen.

Reaksi siswa dari perpaduan Canva dan Instagram ini sungguh di luar dugaan. Siswa mencermati materi yang diberikan, terbukti dengan banyaknya tayangan (view) pada Reels Instagram yang berisi materi, yang dibuat guru. Siswa mengumpulkan tugas sesuai tenggat waktu yang diberikan. Persentase siswa yang tidak mengerjakan tugas sangat kecil. Siswa sangat senang, berinteraksi dengan teman-temannya via kolom komentar.

Orang tua siswa pun akhirnya bisa tenang, mendapati kenyataan bahwa ponsel dan media sosial yang selalu lekat pada anak mereka, bukan lagi sekadar hiburan, tetapi merupakan sarana untuk belajar dan melaksanakan pembelajaran, yang terpenting peserta didik benar- benar belajar dengan nyaman dan pembelajaran menjadi bermakna.

Link Video Testimoni

Haiā€¦ Aku Risma Kelas XI
Aku merasakan banyak manfaat dari belajar dengan model yang disajikan oleh Bu Lastri dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Terus terang mempelajari Teks Prosedur bukan suatu yang menarik bagiku. Tetapi ketika Bu Lastri menyajikan pemaparan dalam Canva, terasa beda, membuatku betah memantenginya. Sajian ini sangat membantuku dalam proses belajar karena menyediakan materi yang ringkas, mudah dipahami, juga tak melelahkan mata.

Kemudian, tugas yang diberikan menggunakan fitur Reels Instagram, membuatku sangat bersemangat. Aku suka video, music, dan foto. Tugas ini membuatku bisa unjuk gigi, menunjukkan kemampuan terbaikku. Akhirnya membuat teks prosedur kukuasai tanpa beban, tak terasa sedang belajar, tetapi seperti tengah bermain media sosial seperti biasanya. Sungguh menyenangkan belajar Bahasa Indonesia dengan Canva dan Instagram. Aku bisa eksis sekaligus pamer ke ortu, HP dan Instagram untuk belajar, tak sekadar senang-senang.Aku suka suka suka. Sekian dari aku, terima kasih.
________________________


Assalamualaikum wr wb
Nama saya Wicaksono Saya kelas XI TAB 4

Saya sangat suka berinteraksi di media sosial, terutama di Instagram. Tiada hari tanpa Instagram. Hal ini menyebabkan sayasering kali ditegur dan dimarahi ortu ketika mereka melihat saya mengoperasikan HP. Ortu selalu mencurigai saya hanya main-main dan buang waktu dengan hp. Ortu menganggap selama berjam-jam memegang hp, saya hanya mencari hiburan, main medsos tanpa guna, tanpa manfaat.
Tetapi setelah Bu Lastri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan fitur Reels di Instagram untuk pembelajaran Teks PRosedur, saya bisa menunjukkan pada ortu bahwa media social juga merupakan sarana saya untuk belajar, dengan sangat menyenangkan. Saya menjadi bersemangat, materi dengan mudah saya serap. Tak terasa berat sama sekali.

Apalagi ketika membuat tugas. Sebelumnya tugas bahasa Indonesia melulu tentang menulis di buku tulis, sekarang memakai fitur Reels wowwwwwww sungguh menyenangkan. Ada musik, gambar, foto, video yang bisa dimanfaatkan.

Metode yang dipakai Bu Lastri dalam pembelajaran bahasa Indonesia Teks Prosedur ini membuat saya tidak terasa sedang belajar, tetapi bermain, Sekaligus mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Pokoknya keren sekali. Saya dan teman-teman sangat suka model pembelajaran yang seperti ini. Terima kasih. Wassalamu'alaikum.
_____________________


Halo Salam Sejahtera
Namaku Aulia, Aku Kelas XI SMKN 2 Tulungagung

Aku sangat suka bermain Instagram, kalian juga bukan? Aku bisa mendapat banyak teman, mengetahui beragam tempat, bahkan menjelajahi dunia. Instagram sudah merupakan bagian tak terpisahkan dalam keseharianku. Orang tuaku sering curiga, bahkan terkadang memarahiku karena aku terlalu asyik dengan HP dan Instagram. Meskipun tentu saja sebagai pelajar aku harus tetap melaksanakan kewajibanku, yakni bersekolah, baik secara daring maupun luring.

Selama ini aku sedikit malas ketika pembelajaran Bahasa Indonesia. Karena aku merasa aku anak Teknik, yang penting dalam mata pelajaran produktif aku fokus dan bisa, itu prinsipku dulu. Tetapi setelah Bu Lastri mengusung Canva dan Instagram dalam pembelajaran Teks Prosedur Bahasa Indonesia, aku mendapatkan kembali gairahku. Aku menjadi bersemangat belajar bahasa Indonesia. Tidak melulu tugas lewat Google Classroom atau Ms Teams, tetapi Bu Lastri memberikan kami proyek pembuatan Teks Prosedur dengan Instagram.

Wow! serasa angin segar di pantai. Aku dan teman-teman bisa saling like dan komen, tak terasa pembelajaran Teks Prosedur pun kami kuasai. Aku senang dan nyaman dengan pembelajaran seperti ini. Semoga ke depan akan banyak materi disajikan dengan lebih variatif lagi. Bravo.

By admin