Tulungagung, pgri-tulungagung.or.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melalui Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengadakan upacara adat Jamasan Pusaka Kanjeng Kyai Upas, Jumat (20/8/2021) di halaman kantor dinas perpustakaan dan kearsipan Tulungagung.

Acara ini rutin digelar setiap 10 Muharam atau Suro dengan meruwat Kanjeng Kyai Upas, pusaka kabupaten Tulungagung. Pusaka berupa tombak dengan mata tombak sepanjang 34 cm bergagang kayu sepanjang 4 meter ini dicuci dengan air kembang. Menurut cerita, pusaka ini berasal dari masa kerajaan Mataram yang diboyong Tumenggung Pringgodiningrat ke Kadipaten Ngrowo, sebelum berganti nama menjadi kabupaten Tulungagung.
Upacara adat Jamasan Pusaka Kanjeng Kyai Upas ini dibuka oleh Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, M.M., dan dihadiri 50 tamu undangan. Tampak hadir Dandim, Kapolres dan jajaran Forpimda serta OPD di lingkup Pemkab. Tulungagung.

Upacara adat Jamasan Pusaka Kanjeng Kyai Upas ini dibuka oleh Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, M.M., dan dihadiri 50 tamu undangan. Tampak hadir Dandim, Kapolres dan jajaran Forpimda serta OPD di lingkup Pemkab. Tulungagung.

“Tombak kanjeng Kyai Upas merupakan simbol kekuatan Kadipaten Ngrowo yang berubah nama menjadi Kabupaten Tulungagung sehingga harapannya warga Tulungagung bisa Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto serta terbebas dari Covid19,” kata Maryoto Birowo, dalam sambutan pembukaan.

Maryoto menambahkan karena pandemi Covid-19 upacara jamasan dilaksanakan secara sederhana dengan tetap mematuhi prokes 5M. Dikesempatan yang sama, Kepala Disbudpar kabupaten Tulungagung, Drs. Bambang Ernawan, M.Pd., selaku ketua panitia mengatakan upacara jamasan ini dilakukan untuk mengenang sejarah dan pengelolaan budaya yang wajib diberdayakan, ditumbuhkembangkan dan dilestarikan sebagai aset budaya kabupaten Tulungagung.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Tulungagung, Rahadi P Bintara, SE., M.Si., memberikan pujian pada siswa SMPN 3 Tulungagung yang menampilkan Tari Gambyong dan Reog Kendang. Rahadi juga mengapresiasi positif para pengiring pembawa air dari 9 sumber mata air yang menjadi bagian persyaratan dalam upacara tersebut.

Rahadi juga berpesan agar siswa terus berlatih dan mengembangkan kompetensi seni budayanya. Kelak, sambungnya, keahlian dalam seni budaya tersebut bisa menjadi kebaikan untuk jalan hidupnya. (Heni)

Pewarta: Heni Hendarto
Editor: Wahyudin

Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo saat memberi sambutan dalam upacara jamasan pusaka Kanjeng Kyai Upas.
Tim kesenian siswa SMPN 3 Tulungagung bersama kepala sekolah dan guru pembina sebelum acara siraman dimulai.
Prosesi siraman.
Plt. Kepala Dispendikpora, Rahadi P. Bintara, S.E., M.Si., saat menghadiri upacara siraman (kiri depan).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *