Oleh: Widwi Astuti*
Demi kata ku eja dengan lantang tak terjeda
Pada buku panjang disertai gambar
Ini Budi teriakku
Sudah berminggu dengan kalimat yang sama
Sampai tak terasa hafal atau paham
Dengan senyum ibu guru bersanggul menganggukan kepala
Ya pintar anakku
Itu yang selalu terucap dari bibir pasi tanpa lipstik
Kini ibu guru itu sudah tertatih berjalan
Tak lagi mampu menggunakan sepatu berhak tinggi
Tak mampu lagi menaiki sepeda onta karatan
Tak lagi mampu menyanggul rambut panjangnya yang sepinggang
Masih dengan sapa yang sama
Apa kabar anakku
Apa kabar murid-muridmu
Selalu tersenyumlah untuk mereka
Walau dalam jebakan kebingungan
Karena mereka tak sesantun kau kepadaku dulu
Kau istimewa
Bersedia menjadi penerusku
Iklas membimbing dalam zaman yang serba bebas
Berpacu dengan teknologi
Bergelut tanpa kepastian keadaan
Menghadapi mereka yang tak lagi patuh
Anaku
Jadilah guru dalam hatimu
Jadilah guru karena ikhlasmu
Jadilah guru yang hidup di masa depan
Agar muridmu mengistimewakanmu.
-----------------------------------------
*Penulis adalah Guru SMKN 2 Tulungagung